Jumat, 08 Mei 2015

Cinta & Jodoh

Masih mencintai seseorang yang pernah singgah di kehidupan kita tuh rasanya kaya' meluk kaktus.. semakin kita cinta.. semakin kita kangen.. rasanya makin clekit-clekit banget.. apalagi kalo kita sadar bahwa ternyata orang yang kita cintai itu 'bukanlah' untuk kita. Terlebih lagi klo orang yg kita cintai itu sekarang sedang dekat dengan orang lain.

Kalo udah kaya gini, mau dipaksain juga gak mungkin. Aku cuma percaya aja, jodoh.. maut.. rejeki uda ada yang atur. Kalau memang berjodoh pasti akan dipersatukan kembali.. kalau gak berjodoh yaa mau gimana lagi.. gak mungkin donk dipaksain. Jadi inget kisah yang dulu ramai diperbincangkan para netizen. Seorg perempuan (enth dari mana aq lupa klo ga salah daerah sumatera) yang dulu sudah berpacaran selama 8 tahun, menangis saat hadir di pesta pernikahan mantan kekasihnya. Padahal hubungan mereka uda berjalan selama itu dan keduanya saling berjuang. Tapi yang namanya bukan jodoh, dipaksain kaya apapun ga bakal jadi. Akhirnya justru si cowonya menikah dengan perempuan yang baru beberapa bulan dia kenal.

Jadiiii intinya.. kita sebagai manusia hanya bisa berusaha dan berdo'a.. selebihnya biar Allah yang menentukan.

Kalau kata om mario teguh sih "Jodoh itu kita yang pilih tapi Tuhan yang restui"... kalo dipikir-pikir ada benernya juga sih. Kita liat aja.. kita sering banget milih-milih jodoh. Gak jarang pula kita terlanjur yakin kalau orang yang kita cintai yang sekarang sedang dampingi kita itu adalah jodoh kita. Tapi kita belum tau persis apakah memang benar yang kita yakini adalah benar jodoh kita. Yang baik di mata kita belum tentu baik di mata Allah begitu pula sebaliknya, yang kita anggap ga baik bisa jadi itu malah yang terbaik buat kita.

Sooooo daripada menebak-nebak mending kita tetep tawakkal aja.. tetep berusaha dan berdo'a semoga lekas dipertemukan dengan jodoh kita. Jodoh yang juga akan jadi pendamping dan sahabat kita di dunia dan di akhirat.

Last but not least... ngomongin jodoh aku jadi inget dia.. Aku cuma berharap semoga dia selalu baik-baik saja.. selalu bahagia meskipun bukan aku yang jadi alasan kebahagiaannya :')

Rectoverso Quotes

Rectoverso... siapa yang ga kenal novel yang satu ini?? sebuah maha karya dari Dee salah satu penulis favoritku. Bukunya sih tipis, ga setebal novel - novel karya dee yang lainnya. Tapi, buku ini mampu membiusku, karena jujur segala yang dituliskan dan dituang dalam buku ini bener-bener sama persis dengan apa yang aku alami sekarang.. Mau tau beberapa quotes yang bener-bener mengena buatku? Nih aku kasih beberapa bocorannya dibawah ini :

“Rasakan semua, demikian pinta sang hati. Amarah atau asmara, kasih atau pedih, segalanya indah jika memang tepat pada waktunya. Dan inilah hatiku, pada dini hari yang hening. Bening. Apa adanya.”  

 “Aku memandangimu tanpa perlu menatap. Aku mendengarmu tanpa perlu alat. Aku menemuimu tanpa perlu hadir. Aku mencintaimu tanpa perlu apa-apa, karena kini kumiliki segalanya.” 

 “Tiada yang lebih indah. Tiada yang lebih rindu. Selain hatiku. Andai engkau tahu.” 

 “Cintanya adalah paket air mata, keringat, dan dedikasi untuk merangkai jutaan hal kecil agar dunia ini menjadi tempat yang indah dan masuk akal bagi seseorang.” 

 “Sahabat saya itu adalah orang yang berbahagia. Ia hanya mengetahui apa yang ia sanggup miliki. Saya adalah orang yang paling bersedih, karena saya mengetahui apa yang tak sanggup saya miliki.” 

 “Jingga di bahumu. Malam di depanmu. Dan bulan siaga sinari langkahmu. Teruslah berjalan. Teruslah melangkah. Kutahu kau tahu. Aku ada.” 

 “Kita tak tahu dan tak pernah pasti tahu hingga semuanya berlalu. Benar atau salah, dituruti atau tidak dituruti, pada akhirnya yang bisa membuktikan cuma waktu.”

 “Kamu hanya perlu menerima. Menolak, menyangkal, cuma bikin kamu lelah'.” 

 “Rasa hangat ketika kedua tubuh bertemu, rasa lengkap ketika dua jiwa mendekat, rasa rindu yang tuntas ketika kedua pasang mata menatap.” 

 “Saat pasir tempatmu berpijak pergi ditelan ombak, akulah lautan yang memeluk pantaimu erat.” 

 “Mimpi mengurangi kualitas istirahatnya. Dan untuk bersamaku, ia tak perlu mimpi.” 

 “ dan usai tangis ini, aku akan berjanji. Untuk diam, duduk ditempatku. Menanti seseorang yang biasa saja”  

 “Aku hanya ingin kembali ke tempatku, di belakang sana. Menikmati apa yang kusanggup.” 

"aku sampai di bagian bahwa aku telah jatuh cinta. namun, orang itu hanya mampu ku gapai sebatas punggungnya saja. seseorang yang cuman sanggup aku hayati bayangannya dan tak akan pernah ku miliki seutuhnya” 

 “Sakit ini tak terobati dan bukan untuk diobati” 

 “Aku jatuh cinta pada pandangan pertama, kedua, dan seterusnya sampai mati.” 

“Dia mencintai tidak cuma dengan hati. Tapi seluruh jiwanya. Bukan basa-basi surat cinta, tidak cuma rayuan gombal, tapi fakta. Dia cinta kamu tanpa pilihan. Seumur hidupnya.” 

My Thought : Love is like waiting for a bus

Somebody told me, love is like waiting for a bus. The one that arrives isn’t the one you expected. And when the one you expected arrives, there will be obstacles blocking your way to get on it . .

I think it’s worth every minute. It may take years, but it’s not just about waiting. I’ve learned that once the bus arrives, you have to decide if you’ll get on it . .

Sometimes even we catch the right one, it doesn’t mean we’d always have a smooth ride. I used to feel reluctant to get on a bus. But from now on, I won’t be afraid of it. And if that bus is going to run away from me, I’ll run after it!

Blog Archive

Daisypath Anniversary tickers

Pages - Menu