Jumat, 08 Mei 2015

Rectoverso Quotes

Rectoverso... siapa yang ga kenal novel yang satu ini?? sebuah maha karya dari Dee salah satu penulis favoritku. Bukunya sih tipis, ga setebal novel - novel karya dee yang lainnya. Tapi, buku ini mampu membiusku, karena jujur segala yang dituliskan dan dituang dalam buku ini bener-bener sama persis dengan apa yang aku alami sekarang.. Mau tau beberapa quotes yang bener-bener mengena buatku? Nih aku kasih beberapa bocorannya dibawah ini :

“Rasakan semua, demikian pinta sang hati. Amarah atau asmara, kasih atau pedih, segalanya indah jika memang tepat pada waktunya. Dan inilah hatiku, pada dini hari yang hening. Bening. Apa adanya.”  

 “Aku memandangimu tanpa perlu menatap. Aku mendengarmu tanpa perlu alat. Aku menemuimu tanpa perlu hadir. Aku mencintaimu tanpa perlu apa-apa, karena kini kumiliki segalanya.” 

 “Tiada yang lebih indah. Tiada yang lebih rindu. Selain hatiku. Andai engkau tahu.” 

 “Cintanya adalah paket air mata, keringat, dan dedikasi untuk merangkai jutaan hal kecil agar dunia ini menjadi tempat yang indah dan masuk akal bagi seseorang.” 

 “Sahabat saya itu adalah orang yang berbahagia. Ia hanya mengetahui apa yang ia sanggup miliki. Saya adalah orang yang paling bersedih, karena saya mengetahui apa yang tak sanggup saya miliki.” 

 “Jingga di bahumu. Malam di depanmu. Dan bulan siaga sinari langkahmu. Teruslah berjalan. Teruslah melangkah. Kutahu kau tahu. Aku ada.” 

 “Kita tak tahu dan tak pernah pasti tahu hingga semuanya berlalu. Benar atau salah, dituruti atau tidak dituruti, pada akhirnya yang bisa membuktikan cuma waktu.”

 “Kamu hanya perlu menerima. Menolak, menyangkal, cuma bikin kamu lelah'.” 

 “Rasa hangat ketika kedua tubuh bertemu, rasa lengkap ketika dua jiwa mendekat, rasa rindu yang tuntas ketika kedua pasang mata menatap.” 

 “Saat pasir tempatmu berpijak pergi ditelan ombak, akulah lautan yang memeluk pantaimu erat.” 

 “Mimpi mengurangi kualitas istirahatnya. Dan untuk bersamaku, ia tak perlu mimpi.” 

 “ dan usai tangis ini, aku akan berjanji. Untuk diam, duduk ditempatku. Menanti seseorang yang biasa saja”  

 “Aku hanya ingin kembali ke tempatku, di belakang sana. Menikmati apa yang kusanggup.” 

"aku sampai di bagian bahwa aku telah jatuh cinta. namun, orang itu hanya mampu ku gapai sebatas punggungnya saja. seseorang yang cuman sanggup aku hayati bayangannya dan tak akan pernah ku miliki seutuhnya” 

 “Sakit ini tak terobati dan bukan untuk diobati” 

 “Aku jatuh cinta pada pandangan pertama, kedua, dan seterusnya sampai mati.” 

“Dia mencintai tidak cuma dengan hati. Tapi seluruh jiwanya. Bukan basa-basi surat cinta, tidak cuma rayuan gombal, tapi fakta. Dia cinta kamu tanpa pilihan. Seumur hidupnya.” 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Blog Archive

Daisypath Anniversary tickers

Pages - Menu